Hindari Inflasi, Pemerintah Akan Mengkaji besaran Kenaikan Harga BBM Sebaik Mungkin!


Presiden Jokowi saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022, Jumat (5/8/2022). (Foto: Ist)

 

Jakarta – Bahan Bakar Minyak (BBM) dikabarkan akan mengalami kenaikan per liternya untuk menghindari terjadinya Inflansi yang tinggi. Namun, besarnya kenaikan harga BBM masih dalam pengkajian mendalam.

Rencana kenaikan harga BBM ini dikhususkan untuk Pertalite dan Solar.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan, subsidi energi yang mencapai Rp 502 triliun di tahun ini yang sudah digelontorkan sudah terlalu besar. Jika ditambah lagi tentu akan membuat APBN menjadi tekor.

Mengingat tahun depan APBN sudah harus kembali defisit di bawah tiga persen, opsi yang paling memungkinkan adalah menaikan harga BBM, salah satunya Pertalite.

“Supaya gap nya tidak terlalu tinggi antara harga jualnya, dengan harga keekonomian kan tinggi sekali tuh, dari Rp 7 ribu dengan Rp 17 ribu (per liter). Solar dari Rp 5 ribu dengan Rp 18 ribu, kan jauh. Kita sedang menghitung apakah perlu opsi kenaikan harga. Kemarin Bu Menkeu Sudah menyampaikan,” jelas Susiwijono beberapa waktu lalu.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga membeberkan harga Pertalite sebelum dapat subsidi dari pemerintah, saat memberikan pengarahan dalam Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Jokowi mengatakan harga Pertalite sebelum dapat subsidi dari pemerintah mencapai Rp 17 Ribu per liter.

“Kalau Pertalite naik Rp 7.650 harga sekarang ini, kemudian naik menjadi, harga yang benar adalah Rp 17.100, demonya berapa bulan? Naik 10 persen saja demonya dulu 3 bulan. Kalau naik sampai 100 persen lebih, demonya akan berapa bulan?,” kata Jokowi, seperti dikutip pada Minggu, 28 Agustus 2022.

Pada Jumat, 26 Agustus 2022 dalam konferensi pers, Menteri keuangan Sri Mulyani menyebut harga Pertalite seharusnya ada di angka Rp 14.450 per liter.

Angka tersebut, didapatkan setelah memperhitungkan asumsi kenaikan harga Indonesian Crude Price (ICP) sebesar Rp 105 dolar AS per barel, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Rp 14.700/ US dollar.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri beberapa kali memberikan sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Di tengah tingginya harga minyak dunia, pemerintah berupaya memastikan ketersediaan BBM subsidi untuk masyarakat.

Namun, tingginya konsumsi turut menambah beban anggaran subsidi BBM yang kian membengkak. Terkait hal ini, Presiden Jokowi dan beberapa menteri pun membeberkan harga Pertalite sesuai nilai keekonomiannya jika tanpa subsidi. Lantas, berapa harga Pertalite tanpa subsidi versi mereka?

 

Comments

Popular posts from this blog

Jokowi Tunjuk Menko Luhut Jadi Ketua Pengarah Pengembangan Industri Gim Nasional

Sarat Inovasi! Proyek IKN Gunakan Beton Cepat Kering dan Semen Hijau

Wapres Ma'ruf Amin Ajak Tokoh Konghucu Ambil Peran Ciptakan Pemilu Damai