Menkeu Laporankan Angka-angka Subsidi BBM ke Jokowi


Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-59 kepada Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara)

 

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan kondisi 'kritis' APBN ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun ini.

Ia menjelaskan subsidi energi berpotensi bengkak hingga Rp195,6 triliun di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia dan fluktuasi nilai tukar. Saat ini, subsidi energi sebesar Rp502 triliun.

Dengan demikian, total subsidi BBM berpeluang tembus menjadi Rp698 triliun hingga akhir 2022.

“Kami menghitung sesuai yang disuruh presiden, apabila tren dibiarkan berdasarkan konsesi harga minyak dan kurs, serta kuota melebihi maka kita perlu menambah anggaran subsidi dan kompensasi dari Rp502 triliun ditambah Rp195,6 triliun, artinya jumlah subsidi mencapai Rp698 triliun,” papar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (26/8).

Potensi penambahan subsidi terjadi karena kuota pertalite yang sebanyak 23,05 juta kiloliter (kl) dan solar sebanyak 15 juta kl diperkirakan habis pada Oktober 2022. Berdasarkan hitungan pemerintah, rata-rata konsumsi pertalite dan solar sekitar 2,4 juta kl-2,5 juta kl per bulan.

Dengan demikian, total kuota solar yang dibutuhkan mencapai 17,44 juta kl dan pertalite 29,07 juta kl sampai akhir 2022.

Selain itu, kurs rupiah dan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) juga meningkat di APBN 2022.

“Kami juga masih tambah cadangan bantuan sosial (bansos). Jadi kami menambah bantalan subsidi dan bansos,” terang Sri Mulyani.

Di sisi lain, penerimaan negara ditargetkan naik dari Rp1.846,1 triliun menjadi Rp2.266 triliun. Sebab, lonjakan harga komoditas juga memberikan efek positif untuk keuangan negara.

Oleh karena itu, pemerintah menargetkan defisit APBN turun dari Rp868 triliun menjadi Rp840 triliun. Angka itu setara 4,5 persen terhadap PDB.

“Dari postur itu, akhir tahun masih berharap defisit ada di 4,5 persen dan kami masih akan hitung terus kemungkinan untuk turunkan defisit karena APBN harus disehatkan,” jelas Sri Mulyani.

 

Comments

Popular posts from this blog

Jokowi Tunjuk Menko Luhut Jadi Ketua Pengarah Pengembangan Industri Gim Nasional

Sarat Inovasi! Proyek IKN Gunakan Beton Cepat Kering dan Semen Hijau

Wapres Ma'ruf Amin Ajak Tokoh Konghucu Ambil Peran Ciptakan Pemilu Damai