Bapak Pembangunan! Setelah 7 Tahun Jadi Memimpin RI, Jokowi Bangun Hampir 2.000 KM Jalan Tol di Seluruh Nusantara


Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Sayung-Demak di Gerbang Tol Sayung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah pada Sabtu, 25 Februari 202. (Foto: Ist)

Jakarta – Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) mencatat, selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pembangunan jalan tol baru di Indonesia mencapai 2.000 km. Angka ini berkali-lipat jika dibandingkan masa pemerintahan 5 presiden sebelumnya, mulai dari Soeharto, Gus Dur, BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan jika dirata-rata, maka pembangunan jalan tol tercapai sekitar 264,01 km per tahun.

"Dalam periode masa kepemimpinan Bapak Joko Widodo mulai 2014-Maret 23, telah dibangun 1.848,1 km atau rata-rata 264,01 km," kata KepalaBPJT Danang Parikesit saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, Senin (28/3/2023).

Dari data BPJT, pada periode 2015-2019 pemerintahan Jokowi berhasil membangun 1.298,3 km jalan tol. Jumlah ini terdiri dari 132 km di 2015, 44 km di 2016, 156 km di 2017, dan 450 km di 2018 serta 516 km di 2019.

Lalu, pada 2020 sampai Maret tahun ini jalan tol yang sudah selesai dibangun bertambah sebesar 535,46 km. Jumlah ini akan terus bertambah sampai 2024 mendatang.

Sampai akhir 2023, diharapkan ada tambahan sepanjang 309,78 km jalan tol yang bisa beroperasi. Di mana ini terdiri dari 13 ruas jalan tol yang sedang dalam proses pembangunan.

Sedangkan, target jalan tol yang diharapkan bisa beroperasi pada 2024 nanti sepanjang 262,41 km yang terdiri dari sembilan ruas, termasuk akses menuju IKN sepanjang 52,8 km.

Sementara, untuk pembangunan Jalan Tol Caringin-Puncak akan dilakukan pada 2030 mendatang.

“Jalan Tol Caringin-Puncak (Cianjur) telah tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol dengan target terbangun atau operasi pada periode 2030-2034,” ungkap Danang.

Danang menyebutkan untuk pembangunan jalan tol menuju puncak akan dimulai dengan kajian kelayakan atau Feasibility Studies (FS) yang bakal dilaksanakan tahun ini.

Dari data yang dipaparkan Danang, tol puncak akan memiliki panjang 51,8 km yang terdiri dari 5 seksi yakni, seksi I sepanjang 11,6 km, seksi II 6,9 km, seksi III 9,7 km, seksi IV 7,3 km dan seksi V sepanjang 16,3 km.

 

Comments

Popular posts from this blog

Jokowi Tunjuk Menko Luhut Jadi Ketua Pengarah Pengembangan Industri Gim Nasional

Sarat Inovasi! Proyek IKN Gunakan Beton Cepat Kering dan Semen Hijau

Wapres Ma'ruf Amin Ajak Tokoh Konghucu Ambil Peran Ciptakan Pemilu Damai